Makalah Sastra Indonesia
Charly Prastiyo
19112037
4 KA 33
Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sastra Indonesia merupakan unsur bahasa yang terdapat di dalam
bahasa Indonesia, berdasarkan garis besarnya sastra berarti bahasa
yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajiannya menarik, sehingga
berkesan di hati pembacanya.
Namun sering kali kita tidak mengerti apa yang di maksud dengan sastra,
kebanyakan orang menyamakan antara sastra dan bahasa.
Dalam sastra Indonesia sendiri, banyak sekali bagian - bagiannya. Secara
garis besar sastra Indonesia terbagi menjadi dua yaitu sastra lama dan
sastra baru/modern.
Dari sekian
banyak sastra contohnya seperti puisi, cerpen, novel, pantun, gurindam prosa
dan sebagainya dan di antara jenis - jenis karya sastra tersebut
memiliki ciri masing-masing, dan tidak bisa di katakan sama.
Maka untuk lebih
jelas nya di sini akan kita bahas mengenai definisi nya masing-masing.
1.2
Rumusan masalah
Untuk
memudahkannya ada beberapa komponen yang akan dibahas, di antaranya.
·
Apakah yang di maksud dengan sastra?
·
Apa sajakah jenis-jenis karya sastra?
·
Apakah perbedaan sastra lama dan sastra
baru/modern?
·
Sebutkan jenis-jenis karya sastra lama?
·
Sebutkan jenis-jenis karya sastra
baru/modern?
1.3
Tujuan
Untuk membantu
siswa/siswi belajar membedakan dan memahami, serta membuat bagian
bagian
dari sastra Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Definisi Sastra.
Berdasarkan asal usulnya, istilah kesusastraan berasal dari
bahasa Sanskerta, yakni susastra. Su berarti bagus atau
indah, sedangkan sastra berarti buku,tulisan atau
huruf. Berdasarkan kedua kata itu, susastra di artikan tulisan
yang indah.
Istilah
tersebut kemudian mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa
tulisan, tetapi ada pula yang berbentuk lisan. Karya semacam itu di
namakan dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang yang
dinamakan dengan kesusastraan meliputi karya sastra lisan dan
tertulis dengan ciri khas nya terdapat pada keindahan
bahasanya.
Berdasarkan definisi tersebut, beberapa ahli kemudian menyebutkan
ciri-ciri karya sastra sebagai berikut:
1.
Bahasanya indah atau tertata dengan
baik.
2.
Isinya menggambarkan manusia dengan
berbagai persoalannya.
3.
Gaya penyajian nya menarik sehingga
berkesan di hati pembacanya.
1.2
Fungsi sastra.
Banyak fungsi
atau manfaat dengan membaca karya-karya sastra, antara lain sebagai berikut.
1.
Fungsi rekreatif,dengan membaca
karya sastra, seseorang dapat memperoleh kesenangan atau hiburan.
2.
Fungsi didaktif, dengan
membaca karya sastra, seseorang dapat memperoleh wawasan pengetahuan tentang
seluk-beluk kehidupan manusia. Seorang juga dapat memperoleh pelajaran tentang
nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada di dalam nya.
1.3
Jenis-jenis karya sastra.
A. Sastra lama.
Sastra lama sering
juga di sebut dengan kesusastraan klasik atau tradisional. Zaman berkembangnya
kesusastraan klasik ini ialah sebelum masuk nya pengaruh barat ke
Indonesia. Bentuk-bentuk kesusastraan yang berkembang adalah dongeng, mantra,
pantun, dan sejenisnya.
Ciri-ciri sastra lama,
Karya sastra klasik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.
Nama pencipta nya tidak di ketahui
(anonim)
2.
Cerita-ceritanya banyak di warnai
oleh hal-hal gaib.
3.
Banyak menggunakan kata-kata yang baku,
seperti alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan
sejenis nya.
4.
Yang di kisahkan berupa kehidupan
istana, raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia
lainnya.
5.
Karena belum ada media cetak dan
elektronik, sastra klasik berkembang secara lisan.
Jenis-jenis sastra lama
Berikut adalah jenis-jenis karya sastra
klasik.
·
Mantra
Mantra
merupakan karya sastra lama yang berisi pujian-pujian terhadap sesuatu
yang gaib atau yang di keramatkan, seperti dewa, roh dan binatang. Mantra biasa
nya di ucapkan oleh pawang atau dukun sewaktu melakukan upacara
keagamaan ataupun ketika berdoa.
·
Pantun.
Pantun
merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu
baitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan
baris ketiga dan keempatnya adalah isi.
Bunyi terakhir
pada kalimat - kalimatnya berpola a-b-a-b.
Dengan
demikian, bunyi akhir pada kalimat ketiga dan bunyi akhir kalimat kedua sama dengan
bunyi akhir pada kalimat keempat.
·
Seloka
Seloka di sebut
juga dengan pantun berbingkai. Bedanya dengan pantun, kalimat ke-2 dan
ke-4 pada bait pertama di ulang kembali dan menjadi kalimat ke-1 dan ke-3
pada bait kedua nya. Pengulangan itu di lakukan terus-menerus sehingga
bait-bait dalam puisi sambung-menyambung.
·
Talibun
Talibun
adalah pantun yang susunannya yang terdiri atas enam,delapan atau sepuluh
baris. Pembagian bait nya sama dengan pantun biasa, maka tiga baris pertama merupakan
sampiran dan tiga baris berikut nya merupakan isi.
·
Pantun kilat
Pantun kilat
atau karmina ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan samparan
dan baris kedua isinya.
·
Gurindam
Gurindam di
sebut juga sajak peribahasa atau sajak dua seuntai. Gurindam
memiliki beberapa persamaan dengan pantun yakni pada isinya. Gurindam
banyak mengandung nasihat atau pendidikan, terutama yang berkaitan dengan
masalah keagamaan.
Gurindam
terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama berhubungan langsung dengan kalimat
keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau peristiwa sedangkan
kalimat keduanya menyatakan keterangan atau penjelasannya.
·
Syair
Syair merupakan
bentuk puisi klasik yang merupakan pengaruh kebudayaan Arab. Dilihat dan
jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni sama-sama terdiri atas
empat baris. Perbedaan nya terletak pada persajakan. Pantun bersajak
a-b-a-b, sedangkan syair bersajak a-a-a-a. selain itu, pantun memiliki
sampiran, sedangkan syair tidak memilikinya.
·
Dongeng binatang
Dongeng
binatang atau fabel adalah cerita yang tokoh-tokoh nya berupa binatang
dengan peran layak nya manusia. Binatang-binatang itu dapat berbicara makan,
minum, berkeluarga sebagaimana hal nya dengan manusia.
Fabel tidak
hanya di kenal di masyarakat nusantara, melainkan hampir dikenal di seluruh
dunia. Bila pelaku populer fabel pada masyarakat Melayu itu adalah kancil,maka
di Jawa barat adalah kera, di Eropa serigala, dan di Kamboja kelinci.
·
Legenda
Legenda atau dongeng
tentang asal-usul,terbagi ke dalam tiga jenis, yakni sebagai berikut.
a.
Cerita asal-usul tumbuh-tumbuhan, misalnya
asal usul padi, asal - usul pohon jagung asal-usul pohon pisang.
b.
Cerita asal-usul binatang, contoh nya
asal usul pertengkaran kucing dengan anjing, asal-usul kuda tidak bertanduk, asal
- usul ikan - ikan berdarah merah.
c.
Cerita asal-usul terjadinya suatu
tempat, misalnya asal-usul dari gunung tangkuban perahu, dan asal-usul danau
toba.
·
Dongeng pelipur lara
Dongeng pelipur
lara ini bersifat komedi, isi nya di penuhi dengan kisah-kisah lucu.
·
Hikayat
Hikayat berasal
dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita para dewa, peri pangeran,
putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak dipenuhi
cerita-cerita gaib dan berbagai kesaktian. Karena tokoh da latar
nya banyak yang mengambil dai sejarah, cerita terselubung
sering di sebut cerita sejarah.
B. Sastra
baru/modern.
a.
Puisi.
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan
kata-kata yang indah dan kaya makna
1.
Keindahan sebuah puisi di
sebabkan oleh diksi,majas, rima dan irama.
2.
Kekayaan makna yang terkandung dalam
puisi dilantarankan oleh pemadatan unsur-unsur bahasa. Bahasa yang di
gunakan dalam puisi berbeda dengan yang di gunakan sehari-hari.
Puisi menggunakan bahasa yang ringkas. Kata-kata yang di gunakan
adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.
Kekhasan puisi
lainnya adalah penyajian nya yang bersifat monolog. Penyair
mengutarakan perasaan dan pikiran nya dengan berbicara sendiri secara
langsung.
Ciri - ciri puisi.
Berbeda dengan
karya sastra lainnya, puisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a)
Mengutamakan keindahan bahasa
b)
Bahasa yang digunakannya ringkas
dan konotatif
c)
Di sajikan dalam bentuk monolog
Unsur unsur intrinsik puisi
a)
Diksi
Kata-kata yang
di gunakan dalam puisi merupakan hasil pemilihan yang sangat
cermat. kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik itu dalam makna susunan
bunyinya maupun hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam
baris dan baitnya.
b)
Pengimajinasian
Dapat di definisikan
sebagai kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan
khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah
merasa mendengar, atau melihat sesuatu yang di ungkapkan penyair.
c)
Majas
Majas merupakan
kalimat ataupun ungkapan yang di gunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau kata
lain. Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu dengan hal yang lain.
d)
Rima/ritma
Rima adalah
pengulangan bunyi dalam puisi. Dengan adanya rima, suatu puisi menjadi
indah. Makna yang ditimbulkan nya pun lebih kuat. Di samping rima, di
kenal pula istilah ritma yang di artikan sebagai pengulangan kata frase,
atau kalimat-kalimat dalam puisi.
e)
Tipografi
Puisi tidak
berbentuk paragraf melainkan membentuk bait dalam puisi-puisi kontemporer.
Tipografi itu di pandang begitu penting sehingga menggeser kedudukan makna
kata-kata.
Unsur isi
Isi puisi
meliputi unsur-unsur berikut.
a)
Tema
Tema merupakan
gagasan pokok yang di ungkapkan penyair dalam puisi. Tema berfungsi
sebagai landasan utama penyair dalam puisinya.
b)
Perasaan
Puisi merupakan
karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan
penyair. Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan kegelisahan, ataupun
pengagungan kepada kekasih, alam, pahlawan, nabi, ataupun kepada Allah SWT.
c)
Nada dan suasana
Sikap penyair
pada pembaca ini disebut nada puisi.
Adapun suasana
adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Suasana adalah
akibat yang di timbulkan puisi itu terhadap jiwa pembaca.
d)
Amanat
Amanat merupakan
pesan yang ingin di sampaikan penyair melalui puisinya.
Amanat tersirat di balik kata-kata yang di susun, dan juga berada
di balik tema yang di ungkapkan.
Untuk membacakan puisi tersebut agar tampak hidup, perlu
di bantu dengan irama, mimik, kinetik, dan volume suara.
b.
Prosa.
Prosa adalah
karya sastra yang berupa cerita bebas. Bentuk prosa pada umumnya
merupakan perpaduan dari monolog dan dialog. Namun ada pula proses yang
hanya monolog dan ada pula yang terdiri atas dialog-dialog.
Ciri-ciri prosa
Karya sastra
yang berupa prosa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.
Pada umumnya berbentuk cerita. Karena
itu, dalam proses terdapat unsur alur penokohan, dan latar.
2.
Merupakan perpaduan dari bentuk monolog
dan dialog.
Unsur-unsur
prosa
·
Tema
Merupakan
inti atau ide pokok sebuah cerita.
·
Alur
Merupakan pola
pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat.
·
Latar
Latar (setting)
tempat, waktu dan suasana terjadi nya perbuatan tokoh atau peristiwa yang
di alami tokoh.
·
Penokohan
Adalah cara
pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam
cerita.
·
Sudut pandang
Ialah posisi
pengarang dalam membawakan cerita.
·
Gaya bahasa
Berfungsi untuk
menciptakan suatu nada atau suasana tertentu yang mampu
memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh.
·
Amanat
Merupakan
ajaran moral atau pesan dikatis yang hendak di sampaikan oleh pengarang
kepada pembaca melalui karya nya itu.
Jenis-jenis prosa
1)
Novel
Novel adalah
karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh.
Berikut
beberapa contoh judul novel sastra Indonesia.
No
|
judul
|
pengarang
|
1
|
Atheis
|
Achdiat kartahadimadja
|
2
|
Belangu
|
Armijin pane
|
3
|
Cinta dan kewajiban
|
L. wairata
|
4
|
Darah muda
|
Addinegoro
|
5
|
Harimau!harimau!
|
Mochtar lubis
|
2)
cerpen
cerpen adalah
karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen di kisahkan sepenggal
kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan, dan
mengandung kesan yang tidak mudah di lupakan.
cerpen memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
·
Alur lebih sederhana.
·
Tokoh yang di munculkan hanya beberapa
orang.
·
Latar yang di lukiskan hanya sebentar
dan sangat terbatas.
·
Tema mengupas masalah yang relatif
sederhana.
Berikut beberapa contoh judul cerpen.
no
|
judul
|
pengarang
|
1
|
Barang tiada berharga
|
Armijn fane
|
2
|
Cara cichago
|
Moh.kasim
|
3
|
Isyik putih
|
Hamka
|
4
|
Kisah antara manusia
|
Armijn pane
|
5
|
Teman duduk
|
M .kasim
|
3)
Dongeng
Dongeng
merupakan prosa yang berisi hal - hal yang tidak masuk akal atau tidak
mungkin terjadi. Bisa terjadi dalam khayalan saja. Misalnya orang yang dapat
menjelma berganti rupa, binatang yang dapat berkata-kata seperti manusia,
orang yang dapat menghilang dan dapat terbang. Dongeng berfungsi sebagai media
hiburan. Selain itu dongeng berfungsi untuk media pendidikan. cerita dalam
dongeng memiliki pesan-pesan yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Dongeng main kundang. Misalnya, dongeng itu berpesan agar
kita selalu menghormati orang tua bagaimanapun keadaan nya.
4)
Biografi
Biografi adalah
ceria tentang perjalanan hidup seseorang mulai dari kecil hingga dewasa
atau bahkan sampai meninggal dunia. Biografi ditulis oleh orang lain. Dalam
biografi, hal-hal yang di tulis terutama berkenaan dengan sisi-sisi
penting tentang orang itu dan berbagai sikap yang dapat d teladani
pembaca.
5)
Otobiografi
Otobiografi
adalah kisah pribadi pengarang sendiri tentang perjalanan hidup nya,
yakni sejak ia kecil hingga dewasa.
c.
Drama.
Drama merupakan karya sastra yang di proyeksi di atas pentas. Berbeda dengan
karya sastra lain nya, seperti puisi dan prosa, drama terbentuk atas
dialog-dialog. Karena di proyeksikan untuk pementasan drama sering pula di
sebut sebagai seni pertunjukan atau teater.
Karena itu drama dapat pula di artikan sebagai bentuk karya sastra
yang menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan pertikaian dan
emosi melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama
tidak jauh berbeda dengan lakuan dan dialog dalam kehidupan sehari-hari.
Unsur-unsur drama
A.
Unsur intrinsik drama
·
Alur
Rangkaian peristiwa
dan konflik yang menyegerakan jalan cerita melalui rumitan ke arah
klimaks dan selesai.
·
Tokoh
Ialah orang
yang berperan dalam suatu drama.
·
Latar
Ialah
keterangan mengenai ruang dan waktu.
·
Bahasa
Tidak hanya
sebagai media komunikasi took. Tetapi juga menggambarkan karakter tokoh ,
latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
·
Perlengkapan
Sejumlah
fasilitas yang di perlukan sebagai pelengkap cerita. Beberapa di antara
nya kostum, panggung , penataan cahaya, dan sistem akustik.
B.
Unsur ekstrinsik drama
Unsur faktor
yang ada di luar drama, namun berkaitan dengan cerita drama tersebut. Unsur yang
di maksud, antara lain adalah sosial budaya, politik.
d.
Para pelaku
·
Penulis naskah
Naskah drama
tidak hanya menonjolkan seni peran,tetapi juga sarat dan pesan. Idenya murni dari
pemikiran sang penulis naskah. Namun demikian, dapat pula di ambil dari
naskah orang lain ataupun dari kisah-kisah klasik. Biasanya penulis
menafsirkan ulang kisah tersebut sehingga banyak terjadi perubahan, baik
itu dalam hal sudut pandang tokoh, ataupun setting nya.
·
Sutradara
Adalah orang yang paling bertanggung
jawab dalam suatu pementasan.
·
Narator
Narator bisa
juga di sebut dalang. tugas nya menceritakan kepada penonton mengenai isi
cerita.
·
Pemain
Di sebut juga aktor
atau aktris. Pemain mendapatkan peran sesuai dengan kemampuan nya.
·
Pinata artistik
Menyampaikan
ide-ide panggungnya pada sutradara.
·
Pinata rias
·
Pinata kostum
BAB III
SIMPULAN
Sastra adalah hasil rasa yang merupakan
sumber keindahan, yang termaksud dalam hasil karya sastra. Sastra lahir
dari sebuah peradaban dalam masyarakat, yang hidup, berkembang dan terus ada di
dalam masyarakat tersebut. Dalam keberadaan nya di tengah masyarakat sastra
memiliki peranan dalam mengaktualisasikan suatu kebudayaan dari masyarakat.
Sastra bisa di anggap luhur dan tinggi
bila sastra masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat yaitu budaya, di mana
sastra adalah alat budaya masyarakat dalam berbudaya.
Maka dari itu sebuah sastra akan selalu
berkembang dan dinamis dengan perkembangan masyarakat nya, sastra yang bisa di
terima dan sesuai dengan perkembangan masyarakat akan tepat untuk
mengaktualisasi kebudayaan tersebut. Jika sastra tidak dapat dinamis maka
berbanding terbalik dengan tujuan dari sastra itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku.
Badudu, J.S
(1981). Sari kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka prima.
Depdikbd
(1974). Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka
_________(1979).
Bahasa Indonesia SMU. Jakarta : Balai pustaka
__________(1987).
Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang di sempurnakan. Jakarta:
depdibud
Kraf, Gorys
(1991). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia
Kridalaksana,
Harimurti(1990). Kelas kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta; Gramedia
_________________(1993).
Kamus ligustik. Jakarta; Gramedia
Sumber internet
http://kasisnawati-hp.blogspot.com/2012/04/makalah-sastra-indonesia-untuk-sma.html
Kesusastraan Indonesia