Thursday, May 9, 2013

Kesusastraan Indonesia

Makalah Sastra Indonesia
Charly Prastiyo
19112037
4 KA 33
Universitas Gunadarma



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
     Sastra Indonesia merupakan  unsur  bahasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, berdasarkan  garis besarnya sastra berarti  bahasa yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajiannya menarik, sehingga berkesan di hati pembacanya.
     Namun sering kali kita tidak mengerti apa yang di maksud dengan sastra, kebanyakan orang menyamakan antara sastra dan bahasa.
     Dalam sastra Indonesia sendiri,  banyak sekali bagian - bagiannya. Secara garis besar sastra Indonesia terbagi  menjadi dua yaitu sastra lama dan sastra baru/modern.
Dari sekian banyak sastra contohnya seperti puisi, cerpen, novel, pantun, gurindam prosa dan sebagainya dan di antara  jenis - jenis karya sastra tersebut  memiliki ciri masing-masing, dan tidak bisa di katakan sama.
Maka untuk lebih jelas nya di sini akan kita bahas mengenai definisi nya masing-masing.
1.2              Rumusan masalah
Untuk memudahkannya ada beberapa komponen yang akan  dibahas, di antaranya.
·         Apakah yang di maksud dengan sastra?
·         Apa sajakah jenis-jenis karya sastra?
·         Apakah perbedaan sastra lama dan sastra baru/modern?
·         Sebutkan jenis-jenis karya sastra lama?
·         Sebutkan jenis-jenis karya sastra baru/modern?
1.3              Tujuan
Untuk membantu siswa/siswi belajar membedakan dan memahami, serta membuat bagian
bagian  dari sastra Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1              Definisi Sastra.
          Berdasarkan asal usulnya, istilah kesusastraan berasal dari bahasa  Sanskerta, yakni susastra. Su berarti bagus  atau indah, sedangkan sastra berarti  buku,tulisan atau  huruf. Berdasarkan kedua kata  itu, susastra di artikan tulisan yang indah.
Istilah tersebut kemudian mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa tulisan, tetapi ada pula yang berbentuk lisan. Karya semacam itu di namakan  dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang  yang dinamakan dengan kesusastraan  meliputi karya sastra lisan dan tertulis  dengan ciri khas nya  terdapat pada keindahan  bahasanya.
          Berdasarkan definisi tersebut, beberapa ahli kemudian  menyebutkan  ciri-ciri karya sastra  sebagai berikut:
1.       Bahasanya indah atau tertata dengan baik.
2.       Isinya menggambarkan manusia dengan berbagai persoalannya.
3.       Gaya penyajian nya menarik sehingga berkesan di hati pembacanya.
1.2              Fungsi sastra.
Banyak fungsi atau manfaat dengan membaca karya-karya sastra, antara lain sebagai berikut.
1.                  Fungsi rekreatif,dengan membaca karya sastra, seseorang dapat memperoleh kesenangan atau hiburan.
2.                  Fungsi didaktif, dengan membaca karya sastra, seseorang dapat memperoleh wawasan pengetahuan tentang seluk-beluk kehidupan manusia. Seorang juga dapat memperoleh pelajaran tentang nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada di dalam nya.
1.3              Jenis-jenis karya sastra.
A.     Sastra lama.
Sastra lama sering juga di sebut dengan kesusastraan klasik atau tradisional. Zaman berkembangnya kesusastraan  klasik ini ialah sebelum masuk nya pengaruh barat  ke Indonesia. Bentuk-bentuk kesusastraan yang berkembang adalah dongeng, mantra, pantun, dan sejenisnya.
Ciri-ciri sastra lama,
Karya sastra klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.                  Nama pencipta nya tidak di ketahui (anonim)
2.                  Cerita-ceritanya  banyak di warnai oleh hal-hal gaib.
3.                  Banyak menggunakan kata-kata yang baku, seperti  alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita, konon, dan sejenis nya.
4.                  Yang di kisahkan berupa  kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa, para pahlawan,  atau tokoh-tokoh mulia lainnya.
5.                  Karena belum ada media cetak  dan elektronik, sastra klasik berkembang secara lisan.
Jenis-jenis sastra lama
Berikut adalah jenis-jenis karya sastra klasik.
·         Mantra
Mantra merupakan karya sastra lama yang berisi pujian-pujian  terhadap sesuatu yang gaib atau yang di keramatkan, seperti dewa, roh dan binatang. Mantra biasa nya di ucapkan  oleh pawang atau dukun  sewaktu melakukan upacara keagamaan ataupun ketika berdoa.
·         Pantun.
Pantun merupakan puisi lama  yang terdiri dari empat baris  dalam satu baitnya.  Baris pertama dan kedua merupakan  sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempatnya adalah isi.
Bunyi terakhir pada kalimat - kalimatnya  berpola a-b-a-b.
Dengan demikian, bunyi akhir pada kalimat ketiga dan bunyi akhir kalimat kedua sama dengan bunyi akhir  pada kalimat keempat.
·         Seloka
Seloka di sebut juga dengan pantun berbingkai. Bedanya dengan pantun, kalimat ke-2 dan ke-4  pada bait pertama di ulang kembali dan menjadi kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait kedua nya. Pengulangan itu di lakukan terus-menerus  sehingga bait-bait dalam puisi  sambung-menyambung.
·         Talibun
Talibun adalah  pantun yang susunannya yang terdiri atas enam,delapan atau sepuluh baris. Pembagian bait nya sama dengan pantun biasa, maka tiga baris pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikut nya  merupakan isi.
·         Pantun kilat
Pantun kilat atau karmina ialah pantun yang terdiri atas dua baris, baris pertama merupakan samparan dan baris kedua isinya.
·         Gurindam
Gurindam di sebut juga  sajak  peribahasa atau sajak dua seuntai. Gurindam memiliki beberapa  persamaan dengan pantun yakni pada isinya. Gurindam banyak mengandung nasihat atau pendidikan, terutama yang berkaitan dengan masalah keagamaan.
Gurindam terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama berhubungan langsung dengan kalimat keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau peristiwa sedangkan kalimat keduanya menyatakan keterangan atau penjelasannya.
·         Syair
Syair merupakan bentuk puisi klasik  yang merupakan pengaruh kebudayaan Arab. Dilihat dan jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni sama-sama terdiri atas empat baris. Perbedaan nya terletak  pada persajakan. Pantun bersajak a-b-a-b, sedangkan syair bersajak a-a-a-a. selain itu, pantun memiliki sampiran, sedangkan syair tidak memilikinya.
·         Dongeng binatang
Dongeng binatang atau fabel adalah cerita yang tokoh-tokoh nya berupa binatang  dengan peran  layak nya manusia. Binatang-binatang itu dapat berbicara makan, minum, berkeluarga  sebagaimana hal nya dengan manusia.
Fabel tidak hanya di kenal di masyarakat nusantara, melainkan hampir dikenal di seluruh dunia. Bila pelaku populer fabel pada masyarakat Melayu itu adalah kancil,maka di Jawa barat adalah kera, di Eropa serigala, dan di Kamboja kelinci.
·         Legenda
Legenda atau dongeng tentang asal-usul,terbagi ke dalam tiga jenis, yakni sebagai berikut.
a.       Cerita asal-usul tumbuh-tumbuhan, misalnya asal usul padi, asal - usul pohon jagung asal-usul pohon pisang.
b.      Cerita asal-usul binatang, contoh nya asal usul pertengkaran kucing dengan anjing, asal-usul kuda tidak bertanduk, asal - usul ikan - ikan berdarah merah.
c.       Cerita asal-usul terjadinya suatu  tempat, misalnya asal-usul dari gunung tangkuban perahu, dan asal-usul danau toba.
·         Dongeng pelipur lara
Dongeng pelipur lara ini bersifat  komedi, isi nya di penuhi dengan kisah-kisah lucu.
·         Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita  para dewa, peri pangeran, putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak dipenuhi  cerita-cerita gaib  dan berbagai kesaktian. Karena tokoh da latar nya  banyak yang mengambil  dai sejarah, cerita terselubung sering  di sebut cerita sejarah.

B.     Sastra baru/modern.
a.                  Puisi.
          Puisi adalah bentuk karya sastra  yang menggunakan  kata-kata yang indah dan kaya makna
1.       Keindahan sebuah puisi  di sebabkan oleh diksi,majas, rima dan irama.
2.       Kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dilantarankan  oleh pemadatan unsur-unsur bahasa. Bahasa yang di gunakan dalam puisi  berbeda dengan yang di gunakan  sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa  yang ringkas. Kata-kata yang di gunakan  adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.
Kekhasan puisi lainnya adalah  penyajian nya yang bersifat monolog.  Penyair mengutarakan perasaan dan pikiran nya dengan berbicara sendiri  secara langsung.
Ciri - ciri puisi.
Berbeda dengan karya sastra lainnya, puisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a)       Mengutamakan keindahan bahasa
b)       Bahasa yang digunakannya  ringkas dan konotatif
c)       Di sajikan dalam bentuk monolog
Unsur unsur intrinsik puisi
a)            Diksi
Kata-kata yang di gunakan  dalam puisi merupakan  hasil pemilihan  yang sangat cermat. kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik itu dalam makna susunan bunyinya maupun hubungan  kata itu dengan  kata-kata lain  dalam baris dan baitnya.
b)            Pengimajinasian
Dapat di definisikan sebagai  kata atau susunan kata  yang dapat menimbulkan  khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa mendengar, atau melihat sesuatu yang di ungkapkan penyair.
c)            Majas
Majas merupakan kalimat  ataupun ungkapan  yang di gunakan penyair  untuk mengatakan  sesuatu dengan cara membandingkan dengan  benda atau kata lain. Majas mengiaskan atau mempersamakan  sesuatu dengan hal yang lain.
d)           Rima/ritma
Rima adalah pengulangan bunyi  dalam puisi. Dengan adanya rima, suatu puisi menjadi indah. Makna yang  ditimbulkan nya pun lebih kuat. Di samping rima, di kenal pula istilah ritma yang di artikan  sebagai pengulangan kata frase, atau kalimat-kalimat dalam puisi.
e)            Tipografi
Puisi tidak berbentuk paragraf melainkan membentuk  bait dalam puisi-puisi kontemporer. Tipografi itu di pandang begitu penting sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata.
                                               
Unsur isi
Isi puisi meliputi  unsur-unsur berikut.

a)            Tema
Tema merupakan gagasan pokok  yang di ungkapkan  penyair dalam puisi. Tema berfungsi sebagai landasan  utama penyair dalam puisinya.
b)            Perasaan
Puisi merupakan karya sastra  yang  paling mewakili  ekspresi  perasaan penyair. Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan  kegelisahan, ataupun pengagungan kepada kekasih, alam, pahlawan, nabi, ataupun kepada Allah SWT.
c)            Nada dan suasana
Sikap penyair pada pembaca ini disebut  nada puisi.
Adapun suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Suasana adalah akibat  yang di timbulkan puisi itu terhadap jiwa pembaca.
d)           Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin  di sampaikan  penyair melalui  puisinya. Amanat tersirat  di balik kata-kata  yang di susun, dan juga berada di balik tema yang di ungkapkan.

Untuk membacakan puisi tersebut agar tampak hidup, perlu di bantu dengan irama, mimik,  kinetik, dan volume suara.

b.                  Prosa.
Prosa  adalah karya sastra yang berupa  cerita bebas. Bentuk prosa pada umumnya  merupakan perpaduan  dari monolog dan dialog. Namun ada pula proses yang hanya  monolog dan ada pula  yang terdiri atas dialog-dialog.
Ciri-ciri prosa
Karya sastra yang berupa prosa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.            Pada umumnya berbentuk cerita. Karena itu, dalam proses terdapat unsur alur penokohan, dan latar.
2.            Merupakan perpaduan dari bentuk monolog dan dialog.
Unsur-unsur prosa
·         Tema
Merupakan  inti atau ide pokok sebuah cerita.
·         Alur
Merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat.
·         Latar
Latar (setting) tempat, waktu dan suasana terjadi nya perbuatan tokoh atau  peristiwa yang di alami tokoh.
·         Penokohan
Adalah cara pengarang  menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
·         Sudut pandang
Ialah posisi pengarang  dalam membawakan cerita.
·         Gaya bahasa
Berfungsi untuk menciptakan  suatu nada atau suasana tertentu yang mampu memperlihatkan  hubungan dan interaksi antara  sesama tokoh.
·         Amanat
Merupakan ajaran moral atau pesan dikatis  yang hendak di sampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui karya nya itu.
Jenis-jenis prosa
1)            Novel
Novel adalah karya imajinatif  yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau  beberapa orang tokoh.
Berikut beberapa contoh judul novel sastra Indonesia.
No
judul
pengarang
1
Atheis
Achdiat kartahadimadja
2
Belangu
Armijin pane
3
Cinta dan kewajiban
L. wairata
4
Darah muda
Addinegoro
5
Harimau!harimau!
Mochtar lubis

2)            cerpen
cerpen adalah karangan  pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen di kisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan, dan mengandung kesan yang tidak mudah di lupakan.
cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·         Alur lebih sederhana.
·         Tokoh yang di munculkan hanya beberapa orang.
·         Latar yang di lukiskan hanya sebentar dan sangat terbatas.
·         Tema mengupas masalah yang relatif sederhana.
Berikut beberapa contoh judul cerpen.
no
judul
pengarang
1
Barang tiada berharga
Armijn fane
2
Cara cichago
Moh.kasim
3
Isyik putih
Hamka
4
Kisah antara manusia
Armijn pane
5
Teman duduk
M .kasim

3)            Dongeng
Dongeng merupakan prosa  yang berisi hal - hal yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Bisa terjadi dalam khayalan saja. Misalnya orang yang dapat menjelma  berganti rupa, binatang yang dapat berkata-kata seperti manusia, orang yang dapat menghilang dan dapat terbang. Dongeng berfungsi sebagai media hiburan. Selain itu dongeng berfungsi untuk media pendidikan. cerita dalam dongeng memiliki  pesan-pesan yang berguna dalam  kehidupan sehari-hari. Dongeng main kundang. Misalnya, dongeng itu berpesan  agar kita selalu menghormati orang tua bagaimanapun keadaan nya.
4)            Biografi
Biografi adalah ceria tentang  perjalanan hidup seseorang mulai dari kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Biografi ditulis oleh orang lain. Dalam biografi, hal-hal yang di tulis  terutama berkenaan dengan  sisi-sisi penting tentang orang itu  dan berbagai sikap yang dapat d teladani pembaca.
5)            Otobiografi
Otobiografi adalah kisah  pribadi pengarang sendiri tentang perjalanan hidup nya, yakni sejak ia kecil hingga dewasa.
c.                   Drama.
            Drama merupakan karya sastra yang di proyeksi di atas pentas. Berbeda dengan karya sastra lain nya, seperti puisi dan prosa, drama terbentuk atas dialog-dialog. Karena di proyeksikan untuk pementasan drama sering pula di sebut sebagai seni pertunjukan atau teater.
            Karena itu drama dapat pula di artikan  sebagai bentuk karya  sastra yang menggambarkan  kehidupan dengan menyampaikan  pertikaian dan emosi  melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan dialog dalam drama  tidak jauh berbeda dengan lakuan dan dialog dalam kehidupan sehari-hari.
Unsur-unsur drama
A.    Unsur intrinsik drama
·         Alur
Rangkaian peristiwa dan konflik yang menyegerakan jalan cerita  melalui rumitan ke arah klimaks dan selesai.
·         Tokoh
Ialah orang yang berperan dalam suatu drama.
·         Latar
Ialah keterangan mengenai ruang dan waktu.
·         Bahasa
Tidak hanya sebagai media komunikasi took. Tetapi juga menggambarkan karakter tokoh , latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
·         Perlengkapan
Sejumlah fasilitas yang di perlukan  sebagai pelengkap cerita. Beberapa di antara nya kostum, panggung , penataan cahaya, dan sistem akustik.
B.     Unsur ekstrinsik drama
Unsur faktor yang ada di luar drama, namun berkaitan dengan cerita drama tersebut. Unsur yang di maksud, antara lain adalah sosial budaya, politik.

d.                  Para pelaku
·         Penulis naskah
Naskah drama tidak hanya menonjolkan seni peran,tetapi juga sarat dan pesan. Idenya murni dari pemikiran sang penulis naskah. Namun demikian, dapat pula di ambil  dari naskah orang lain ataupun dari kisah-kisah klasik. Biasanya penulis menafsirkan  ulang kisah tersebut sehingga banyak terjadi perubahan, baik itu dalam hal sudut pandang tokoh, ataupun setting nya.
·         Sutradara
Adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam suatu pementasan.
·         Narator
Narator bisa juga di sebut dalang. tugas nya menceritakan kepada penonton mengenai isi cerita.
·         Pemain
Di sebut juga aktor atau aktris. Pemain mendapatkan peran sesuai  dengan kemampuan nya.
·         Pinata artistik
Menyampaikan ide-ide panggungnya pada sutradara.
·         Pinata rias
·         Pinata kostum


BAB III
SIMPULAN
Sastra adalah hasil rasa yang merupakan sumber keindahan, yang termaksud dalam hasil karya sastra. Sastra lahir  dari sebuah peradaban dalam masyarakat, yang hidup, berkembang dan terus ada di dalam masyarakat tersebut. Dalam keberadaan nya di tengah masyarakat sastra memiliki peranan dalam mengaktualisasikan suatu kebudayaan dari masyarakat.
Sastra bisa di anggap luhur dan tinggi bila sastra masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat yaitu budaya, di mana sastra adalah alat budaya masyarakat dalam berbudaya.
Maka dari itu sebuah sastra akan selalu berkembang dan dinamis dengan perkembangan masyarakat nya, sastra yang bisa di terima dan sesuai dengan perkembangan masyarakat akan tepat untuk mengaktualisasi kebudayaan tersebut. Jika sastra tidak dapat dinamis maka berbanding terbalik dengan tujuan dari sastra itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku.
Badudu, J.S (1981). Sari kesusastraan Indonesia. Bandung: Pustaka prima.
Depdikbd  (1974). Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka
_________(1979). Bahasa Indonesia SMU. Jakarta : Balai pustaka
__________(1987). Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang di sempurnakan. Jakarta:  depdibud
Kraf, Gorys (1991). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia
Kridalaksana, Harimurti(1990). Kelas kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta; Gramedia
_________________(1993). Kamus ligustik. Jakarta; Gramedia
Sumber internet
http://kasisnawati-hp.blogspot.com/2012/04/makalah-sastra-indonesia-untuk-sma.html

0 komentar:

Post a Comment

Followers

simple tracker