ILMU BUDAYA DASAR
Charly Prastiyo
19112037
4 KA 33
Pengertian
Ilmu Budaya Dasar
Istilah
IBD dikembang pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic
humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities” adapun
istilah humanties itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya
manusia, berbudaya dan halus, dengan mempelajari The Humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus,
dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo homanus
atau manusia berbudaya, agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang
lain sebagai manusia sendiri.
Untuk
mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih
dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr.Harsya Bactiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar
yaitu :
·
Ilmu
- Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah, caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas, hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan, atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
·
Ilmu
- Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-ilmu sosial berjuang untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan atara manusia, untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilm-ilmu
alamiah, tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran,
sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat
berubah dari saat ke saat.
Berikut
Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Dari Beberapa Ahli :
E. B. Tylor, Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan
kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
R. Linton, Dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of
Personality” menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah
tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta
diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
Koentjaraningrat, Mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Mengatakan bahwa kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia.
Takdir Alisyahbana, Mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berfikir.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
- Mengusahakan kepekaan mahasiswa & masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
- Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
- Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin secara ketat.
- Menguasahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka agar mampu berdialog satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik
tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata
kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua
Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak
jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia
tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam,
dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral
dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
1. Manusia Dan Harapan
- Kepercayaan
- Harapan
2. Manusia Dan Kegelisahan
- Keterasingan
- Kesepian
- Ketidakpastian
3. Manusia Dan Tanggung Jawab Serta
Pengabdian
- Kesadaran
- Pengorbanan
4. Manusia Dan Pandangan Hidup
- Cita-Cita
- Kebijakan
5. Manusia Dan Cinta Kasih
- Kasih Sayang
- Kemesraan
- Pemujaan
6. Manusia Dan Keindahan
- Renungan
- Kehalusan
7. Manusia Dan Penderitaan
- Rasa Sakit
- Siksaan
- Kesengsaraan
8. Manusia Dan Keadilan
- Kejujuran
- Pemulihan Nama Baik
- Pembalasan
Dari
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam
pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya
sastra, tarian, musik, filsafat dan lain-lainnya.
Masing-masing
pokok bahasa dapat didekati dengan baik mengunakan cabang-cabang pengetahuan
budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.
Pengertian Manusia ( Manusia dan
Kebudayaan )
1.
MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandng sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu:
·
Jasad.
·
Hayat.
·
Ruh.
·
Nafs.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
·
Id,
merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh
sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual
libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual,
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain.
·
Superego,
merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
2.
HAKEKAT
MANUSIA
·
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
·
Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
·
Terdiri
dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.
·
Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,
·
misalnya:
1) Perasaan intelektual,
2) Perasaan estetis,
3) Perasaan etis,
4) Perasaan diri,
5) Perasaan sosial,
6) Perasaan religius.
1) Perasaan intelektual,
2) Perasaan estetis,
3) Perasaan etis,
4) Perasaan diri,
5) Perasaan sosial,
6) Perasaan religius.
·
Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
·
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3.
Kebudayaan
Pengertian
kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah
satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang
diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya
dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia
mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas., didalamnya termasuk, agama,
ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi
dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta
merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat
dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan
cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh
karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan
sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Dari pengetian tersebut menunjukkan
bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai
mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan
yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya
kelakuan manusia itu sendiri.
4.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
Kluckhohn dalam karyanya berjudul
Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan
universal,yaitu :
·
Sistem
Religi (sistem kepercayaan)
·
Sistem
Organisasi Kemasyarakatan
·
Sistem
Pengetahuan
·
Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
·
Sistem
Teknologi dan Peralatan
·
Bahasa
·
Kesenian.
5.
WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
·
Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
·
Kompleks
aktivitas.
·
Wujud
sebagai benda.
6.
ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
·
Hakekat
hidup manusia (MH)
·
Hakekat
karya manusia (MK)
·
Hakekat
waktu manusia (WM)
·
Hakekat
alam manusia (MA)
·
Hakekat
hubungan manusia (MN)
7.
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Terjadinya
gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
·
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
·
Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
8.
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
·
Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
·
Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
·
Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia
dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu
sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang
lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar